Surabaya, 16 September 2023 – Hari ini, Qonita Qurratu Aini merayakan prestasi luar biasa sebagai wisudawan termuda dalam Wisuda ke-128 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dengan lulus pada usia 20 tahun 4 bulan, Qonita membagikan pengalamannya tentang perjalanan pendidikannya yang mengesankan.
Qonita memulai pendidikannya pada usia yang sangat muda, masuk sekolah sebagai murid Kelompok Bermain (KB) pada usia dua tahun. Kemudian, ia melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan jadwal pendidikan yang sama seperti siswa lainnya. Ia baru mengikuti program akselerasi saat berada di SMA, yang berarti hanya dua tahun untuk menyelesaikan sekolah menengah.
Ketika ditanya tentang bagaimana rasanya menjadi mahasiswa termuda di ITS, Qonita mengatakan bahwa usianya yang lebih muda dari rekan-rekannya tidak pernah menjadi hambatan yang signifikan. Ia selalu merasa didukung oleh keluarga dan teman-temannya, terutama saat memilih program studi Matematika di ITS.
“Sejauh ini tidak ada kesulitan yang berarti, karena lingkungannya yang selalu suportif,” ungkap Qonita, putri dari pasangan Windarto dan Widayati Setyorini.
Matematika telah menjadi pelajaran favorit Qonita sejak SD, dan ia selalu meraih nilai sempurna dalam mata pelajaran ini, termasuk dalam Ujian Nasional (UN). Berkat izin Allah, Qonita diterima di ITS melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Saat memulai studi di ITS, Qonita merasa bahwa ilmu matematika yang dipelajarinya di universitas jauh lebih luas dan beragam dibandingkan dengan apa yang diajarkan di sekolah. Ia memilih untuk fokus pada penerapan matematika dalam ilmu komputer, yang juga menjadi topik tugas akhirnya.
Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, Qonita juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi internal dan eksternal di jurusannya. Dengan minatnya dalam desain dan publikasi, ia menjadi staf Departemen Media dan Informasi di Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) dan Lembaga Kajian Kerohanian Islam (LKKI) Departemen Matematika ITS.
Meskipun memiliki jadwal yang padat, Qonita terkadang menghadapi kesulitan dalam mengatur waktu untuk berbagai tanggung jawabnya, terutama ketika sedang menempuh program fast track Magister Program Studi Matematika. Namun, ia menemukan semangat dan kedisiplinan dalam mengatasi rintangan ini.
Qonita memberikan pesan kepada mahasiswa ITS lainnya, “Jangan sia-siakan kesempatan untuk berkarya di bidang yang kita minati, bisa jadi kemudahan itu muncul dari berbagai amanah yang kita emban saat menjadi mahasiswa.”
Kisah Qonita Qurratu Aini adalah inspirasi bagi banyak orang yang menghargai dedikasi dan semangat untuk meraih prestasi akademik dan berkontribusi pada masyarakat.
