Kunjungan ke Kabupaten Magelang tak lengkap tanpa singgah di salah satu desa penghasil durian, khususnya Desa Giyanti, Kecamatan Candimulyo. Desa ini menjadi sorotan para pecinta durian saat musim panen, di mana jalan menuju ke sana dipadati oleh pengunjung.
Dikenal sebagai kampung durian, Dusun Mantenan di Desa Giyanti, Candimulyo, menjadi daya tarik utama. Aroma khas durian menyambut pengunjung begitu memasuki dusun tersebut. Warga setempat memanfaatkan halaman rumahnya untuk menjual berbagai jenis durian sejak panen dimulai pada Oktober lalu, menjadikan desa ini destinasi wisata dadakan saat musim durian tiba.
Narti, seorang penjual durian, mengungkapkan bahwa musim panen durian berlangsung sejak Oktober dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Februari 2024. Para penjual durian di Desa Giyanti mendulang keuntungan dari berbagai jenis durian, seperti durian mentega, susu, madu, bawor, musang king, ketan, dan lainnya, dengan harga yang bervariasi tergantung jenis dan ukuran.
Narti dan suaminya, Tohirin, tidak hanya menjual durian dari pohon mereka sendiri, tetapi juga memborong durian dari tetangga. Harga durian berkisar, dan pembeli dapat merogoh kocek mulai dari Rp 100.000 untuk mendapatkan 4 buah durian hingga Rp 100.000 untuk satu buah durian. Jumlah pembelian mencapai ratusan durian per hari, terutama saat hari libur.
Narti, yang sudah berjualan durian lebih dari 5 tahun, menyatakan bahwa durian di Candimulyo memiliki rasa khas yang cenderung pahit manis, menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Penjualan durian tahun ini terbilang lebih menggairahkan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan harapan musim durian kali ini membawa keuntungan lebih besar.
Pembeli dari Sleman, Budi Aryanto, sengaja datang ke Candimulyo bersama lima temannya untuk menikmati durian. Mereka menemukan kenikmatan pada durian Candimulyo yang memiliki rasa legit dan pahit, menjadi alasan utama mereka berkunjung ke desa tersebut.
