Semarang, 3 Januari 2024 – Desa Wisata Kandri akan menyelenggarakan Nyadran Kali Kandri pada 6-7 Januari 2024, sebuah event tahunan yang didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
Mengutip informasi dari akun resmi Instagram Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Nyadran Kali Kandri adalah bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat Kandri atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, berupa rezeki, berkah keselamatan, dan kesejahteraan.
Acara ini akan menampilkan berbagai kegiatan menarik dengan tema tradisional khas Semarang, seperti pawai obor, kirab budaya, dan pagelaran tari Matirta Suci. Dimulai pada Sabtu, 6 Januari 2023, pukul 12.00 WIB, acara akan diawali dengan talkshow Desa Wisata bersama tokoh pariwisata Kota Semarang.
Pengunjung dapat menikmati gelar potensi dan promosi pariwisata, serta membeli produk khas desa wisata. Puncak acara pada Sabtu sore adalah pengambilan tirta suci dari tujuh mata air, diikuti oleh pawai obor yang mengarak tirta suci menuju mata air terbesar di Desa Kandri, yaitu Sendang Gede.
Tirta suci, dibawa oleh penari perempuan dan laki-laki, akan dituangkan ke dalam bokor juru kunci Sendang Gede, digunakan untuk membasuh wajah penari yang akan tampil keesokan harinya. Setelah prosesi, acara dilanjutkan dengan doa dan makan bersama.
Pada Minggu, 7 Januari 2023, pukul 06.00 WIB, dilaksanakan Kirab Budaya Nyadran Kali Kandri. Warga desa berpartisipasi dengan kostum unik, membawa gunungan hasil bumi, dan mengarak gong, jadah, serta kepala kerbau/sapi. Lomba yel-yel desa wisata akan diadakan sebelum pagelaran tari Matirta Suci, sebagai hiburan sebelum puncak acara.
Pagelaran tari Matirta Suci, yang diadakan di pelataran Sendang Gede, menggambarkan simbolik ungkapan rasa syukur warga desa Kandri. Sejarah mata air desa yang besar dan cerita keselamatan menjadi bagian integral dari pertunjukan ini.
Rangkaian acara Nyadran Kali Kandri ditutup dengan istilah “barikan”, bancakan, atau makan bersama, suguhan hasil bumi yang sebelumnya telah diarak. Pengunjung dari luar desa dapat ikut serta menikmati makan bersama dengan duduk bersila di bawah rindangnya daun pisang.