Menu

Mode Gelap

Budaya · 3 Jan 2024 10:15 WIB ·

Nyadran Kali Kandri: Merayakan Keberkahan dan Tradisi Desa Semarang


					Nyadran Kali Kandri: Merayakan Keberkahan dan Tradisi Desa Semarang Perbesar

Semarang, 3 Januari 2024 – Desa Wisata Kandri akan menyelenggarakan Nyadran Kali Kandri pada 6-7 Januari 2024, sebuah event tahunan yang didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.

Mengutip informasi dari akun resmi Instagram Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Nyadran Kali Kandri adalah bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat Kandri atas anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, berupa rezeki, berkah keselamatan, dan kesejahteraan.

Acara ini akan menampilkan berbagai kegiatan menarik dengan tema tradisional khas Semarang, seperti pawai obor, kirab budaya, dan pagelaran tari Matirta Suci. Dimulai pada Sabtu, 6 Januari 2023, pukul 12.00 WIB, acara akan diawali dengan talkshow Desa Wisata bersama tokoh pariwisata Kota Semarang.

Pengunjung dapat menikmati gelar potensi dan promosi pariwisata, serta membeli produk khas desa wisata. Puncak acara pada Sabtu sore adalah pengambilan tirta suci dari tujuh mata air, diikuti oleh pawai obor yang mengarak tirta suci menuju mata air terbesar di Desa Kandri, yaitu Sendang Gede.

Tirta suci, dibawa oleh penari perempuan dan laki-laki, akan dituangkan ke dalam bokor juru kunci Sendang Gede, digunakan untuk membasuh wajah penari yang akan tampil keesokan harinya. Setelah prosesi, acara dilanjutkan dengan doa dan makan bersama.

Pada Minggu, 7 Januari 2023, pukul 06.00 WIB, dilaksanakan Kirab Budaya Nyadran Kali Kandri. Warga desa berpartisipasi dengan kostum unik, membawa gunungan hasil bumi, dan mengarak gong, jadah, serta kepala kerbau/sapi. Lomba yel-yel desa wisata akan diadakan sebelum pagelaran tari Matirta Suci, sebagai hiburan sebelum puncak acara.

Pagelaran tari Matirta Suci, yang diadakan di pelataran Sendang Gede, menggambarkan simbolik ungkapan rasa syukur warga desa Kandri. Sejarah mata air desa yang besar dan cerita keselamatan menjadi bagian integral dari pertunjukan ini.

Rangkaian acara Nyadran Kali Kandri ditutup dengan istilah “barikan”, bancakan, atau makan bersama, suguhan hasil bumi yang sebelumnya telah diarak. Pengunjung dari luar desa dapat ikut serta menikmati makan bersama dengan duduk bersila di bawah rindangnya daun pisang.

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Penulis

Leave a Reply

Baca Lainnya

Mengapa Ayam Berkokok di Malam Hari? Penjelasan Ilmiah dan Sudut Pandang Islam

15 October 2024 - 15:19 WIB

Pengunjung Pertama Candi Borobudur Dapat Sambutan Istimewa di Awal Tahun Baru

3 January 2024 - 08:03 WIB

Kalender Jawa Sabtu Wage 30 September 2023

30 September 2023 - 10:53 WIB

Upacara Tradisi Merti Dusun Ngaglik Borobudur: Ungkapan Puji Syukur dan Angkat Kearifan Lokal

20 September 2023 - 14:08 WIB

Pemerintah RI Melangkah Maju dengan Transformasi Museum dan Cagar Budaya

17 September 2023 - 08:43 WIB

Festival Kota Lama Semarang 2023: Memadukan Warisan Budaya dan Kuliner Nusantara

16 September 2023 - 13:09 WIB

Trending di Budaya