Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 11 Jun 2024 11:16 WIB ·

Inisiatif Pemprov Jateng: Dari Pelatihan Barista hingga Pengembangan Produk Jagung


					Inisiatif Pemprov Jateng: Dari Pelatihan Barista hingga Pengembangan Produk Jagung Perbesar

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mendorong perluasan lapangan kerja kreatif dan nonformal guna menekan angka pengangguran. Upaya ini dilakukan melalui berbagai pelatihan vokasi dan penguatan kompetensi pekerja transmigran.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng, Ahmad Aziz, menyatakan bahwa inisiatif ini berkontribusi dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Pada Agustus 2023, TPT Jateng turun 0,44 persen menjadi 5,13 persen dari jumlah penduduk, lebih rendah dari angka nasional yang berada di 5,32 persen. Pada Februari 2024, TPT Jateng kembali turun menjadi 4,39 persen, sementara angka nasional mencapai 4,82 persen.

Jumlah tenaga kerja yang terserap di Jateng meningkat 0,45 juta menjadi 20,41 juta orang dari Februari 2023 hingga Februari 2024. Pengangguran juga berkurang 0,17 juta orang menjadi 0,94 juta orang pada Februari 2024.

Aziz menjelaskan bahwa tantangan di Jateng adalah mempersiapkan tenaga kerja yang siap memasuki dunia industri dan berwirausaha. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah banyak menghasilkan lulusan yang siap kerja, sementara untuk sektor wirausaha, Pemprov Jateng aktif menyelenggarakan berbagai pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh provinsi.

Pemprov Jateng juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk meningkatkan keterserapan tenaga kerja. Salah satu strategi yang diterapkan adalah memaksimalkan fungsi BLK. Aziz menyebutkan bahwa kesempatan kerja wirausaha ditingkatkan dengan kualitas yang lebih baik, seperti melalui pelatihan barista yang dapat membuka peluang kerja baru.

Strategi lainnya adalah mengembangkan kemampuan wirausaha sesuai dengan potensi daerah. Contohnya, daerah yang kaya produksi jagung dapat mengembangkan berbagai varian produk jagung untuk menyerap tenaga kerja di sekitar rumah produksi.

Di Jateng, terdapat 2.130 BLK yang dikelola oleh Pemprov Jateng, pemerintah pusat (Kemenaker RI), LPKS, pemerintah kabupaten/kota, dan komunitas. Pada 2023, BLK yang dikelola Pemprov Jateng menempatkan 2.977 orang bekerja, BLK UPT Kemenaker RI menempatkan 4.062 orang, dan BLK kabupaten/kota menempatkan 4.699 orang bekerja setelah mengikuti pelatihan.

Melalui aplikasi E-Makaryo milik Disnakertrans Jateng, tercatat telah menempatkan 11.183 orang bekerja. Sementara itu, dari Januari hingga April 2024, 24.313 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jateng telah tersalurkan. Tahun ini, program transmigrasi mendapatkan jatah 16 KK.

Aziz menegaskan bahwa kolaborasi dan kerja sama lintas sektor, disertai perangkat hukum yang memadai, menjadi kunci dalam menyelenggarakan urusan ketenagakerjaan dan transmigrasi yang lebih baik di Jawa Tengah.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Leave a Reply

Baca Lainnya

Pemerintah Magelang dan KMPP Bersinergi Kurangi Anak Putus Sekolah

16 October 2024 - 20:06 WIB

TBM Ibnu Hajar Gelar Kenduri Literasi, Tingkatkan Minat Baca Masyarakat

13 October 2024 - 12:00 WIB

Kurikulum Merdeka: Tingkatkan Pemahaman Konsep, Bukan Sekadar Hafalan

3 October 2024 - 08:00 WIB

Dr. Arif Nur Muhammad Ansori, Peneliti Unair yang Masuk Top 2 Percent World’s Scientist

2 October 2024 - 08:34 WIB

Jadwal Ulang Asesmen Nasional 2024: Kesempatan Bagi SMP dan SMA yang Tertunda

1 October 2024 - 08:00 WIB

PPDB SMA-SMK Jawa Tengah Dibuka Hari Ini

11 June 2024 - 07:07 WIB

Trending di Pendidikan