Ratusan struktural Partai Gerindra Kabupaten Sragen berkumpul di Gedung Kartini pada Senin malam (6/11/2023) untuk menggelar rapat konsolidasi struktural DPC Partai Gerindra Sragen. Partai ini optimistis meraih kemenangan 50% plus untuk pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.
Optimisme tersebut didasarkan pada bonus yang diharapkan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sosok Gibran sebagai perwakilan Jawa Tengah yang dianggap merepresentasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerindra Jawa Tengah (Jateng) telah menyiapkan pasukan “Jangkrik” yang memiliki arti jangkauan sampai ke seluruh titik.
Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Sudaryono, menekankan perlunya struktur DPC sampai ke tingkat anak ranting dan bahkan di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) memiliki petugas atau agen pemenangan Prabowo-Gibran. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kemenangan melibatkan jaringan hingga level terkecil.
Sudaryono, dalam rapat konsolidasi di Gedung Kartini Sragen, menjelaskan bahwa safari ke 35 DPC di Jawa Tengah akan segera dilakukan untuk memastikan perubahan di tingkat ranting. Ia menekankan pentingnya kerja door to door, RT ke RT, untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Bonus khusus berupa satu ekor kambing akan diberikan bagi ranting yang berhasil mencapai kemenangan 50% plus.
Meskipun dinamika terjadi di Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Sudaryono tetap optimis. Ia menilai bahwa apapun dinamika di pusat, Gerindra Jateng akan tetap bekerja keras dan semangat untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Sementara itu, Caleg DPR Partai Gerindra asal Sragen, Tri Agus Bayuseno, menyambut baik inisiasi pasukan “Jangkrik” yang bertujuan menjangkau seluruh titik, khususnya di tingkat RT atau TPS. Semangat untuk memenangkan 50% plus bagi Prabowo-Gibran diyakini dapat diperkuat dengan komunikasi yang intens di tingkat bawah, seperti ranting atau desa.
Dengan langkah strategis dan semangat yang tinggi, Partai Gerindra Jateng bersiap memenangkan Prabowo-Gibran dalam kontestasi politik yang semakin memanas.